MAKALAH DEMOKRASI BERKEADABAN DAN GLOBALISASI :
PENGARUH KONFLIK PERANG DALAM
SOSIAL POLITIK DI SURIAH
(DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN)
DISUSUN OLEH :
RIDHA PRATIWI (15057043)
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
SEMESTER GANJIL 2015/2016
UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR
BELAKANG
Konflik
suriah adalah segilintiran definisi yang
menafsirkan keadaan sekarang di negara Syiria (Suriah). Dan Juga ada yang
mengutarakan Konflik di suriah adalah konflik Ideologis.Pemberontakan Suriah
terjadi 2011-2012 adalah sebuah konflik kekerasan internal yang sedang
berlangsung di Suriah.
Ini adalah bagian dari Musim Semi Arab yang lebih luas, gelombang
pergolakan di seluruh Dunia Arab. Demonstrasi publik dimulai pada tanggal 26
Januari 2011, dan berkembang menjadi pemberontakan nasional. Para pengunjuk
rasa menuntut pengunduran diri Presiden Bashar al-Assad, penggulingan
pemerintahannya, dan mengakhiri hampir lima dekade pemerintahan Partai Ba'ath.
Pemerintah Suriah dikerahkan Tentara Suriah untuk memadamkan pemberontakan
tersebut, dan beberapa kota yang terkepung. Menurut saksi, tentara yang menolak
untuk menembaki warga sipil dieksekusi oleh tentara Suriah. Pemerintah Suriah
membantah laporan pembelotan, dan menyalahkan "gerombolan bersenjata"
untuk menyebabkan masalah pada akhir 2011, warga sipil dan tentara pembelot dibentuk unit
pertempuran, yang dimulai kampanye pemberontakan melawan Tentara Suriah.Para
pemberontak bersatu di bawah bendera Tentara Pembebasan Suriah dan berjuang
dengan cara yang semakin terorganisir, namun komponen sipil dari oposisi
bersenjata tidak memiliki kepemimpinan yang terorganisir. Pemberontakan
memiliki nada sektarian, meskipun tidak faksi dalam konflik tersebut telah
dijelaskan sektarianisme sebagai memainkan peran utama. Pihak oposisi
didominasi oleh Muslim Sunni, sedangkan angka pemerintah terkemuka adalah Alawit Muslim Syiah.
Assad dilaporkan didukung oleh Alawi. Dapat di yakini
publik internasional terus mensoroti konflik negara suriah tersebut,
dan menjadi opini publik dari beberapa kalangan karena beberapa kali media
terus memberitakan keadaan genting di negara syria. Suriah di
bawah kepemimpinan keluarga besar Assad adalah salah satu negara di Timur
Tengah yang merupakan sekutu dekat mereka. Iran akan berjuang segala cara agar
Bashar al-Assad tidak jatuh. Suriah adalah penting bukan hanya di dalam masalah
persamaan ideologi Syiah namun juga karena barat Suriah berbatasan langsung
dengan laut terbuka merupakan akses penting bukan hanya di dalam ekonomi namun
juga militer .Ini
belum lagi kebutuhan Iran mengamankan pembangunan jalur ekspor pipa gas menuju
Eropa yang akan melewati Suriah dan kebetulan merupakan kerja bareng dengan
Rusia yang direncanakan akan selesai pembangunannya di pertengahan 2018 –tentu
jika tidak ada perang.selain itu juga sudah sangat banyak korban yang berjatuhan
di Suriah kurang lebih ada 1,2 juta orang yang telah menjadi korban.
·
Rumusan Masalah :
1.
Apakah konflik perang di negara suriah berdampak bagi
negara lainnya?
2.
Bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi
konflik perang negara suriah?
3.
Apakah dampak dari terjadinya konflik perang di
negara suriah?
BAB II
PEMBAHASAN
Perang saudara Suriah
yang pecah sejak Januari 2011, telah menelan ribuan nyawa tak berdosa. Dari
waktu ke waktu situasi di salah satu negara Arab itu terus bereskalasi.Perang
saudara di kawasan Timur Tengah ini, cukup menyita perhatian dunia. Tercermin dari
banyaknya pihak yang terlibat disana. Ada Iran, Rusia, Amerika Serikat dan
Israel serta tentu saja PBB.Jika dipetakan secara umum, kekuatan di atas
terbagi atas dua kekuatan utama. Rezim yang berkuasa di Suriah, pimpinan
Presiden Bashar Al-Assad, didukung oleh Iran dan Rusia.Sementara kekuatan
oposisi yang ingin menjatuhkan Assad, didukung Amerika Serikat, Israel,
sejumlah negara Eropa Barat, serta beberapa negara Islam di Timur Tengah (Arab
Saudi dan Qatar) serta negara Islam dari Persia (Turki).PBB juga terlibat atau
melibatkan diri dalam upaya mendamaikan perang saudara di Suriah. Tapi
sebagaimana biasa, keberpihakan PBB ke rezim yang berkuasa, justru lebih ke
pihak Amerika Serikat atau setidaknya terkesan setengah hati.Jatuh tidaknya
Presiden Assad, sesungguhnya tidak lagi menjadi isu utama. Sebab kalau Assad
dikeroyok oleh berbagai kekuatan, nasibnya dan negaranya kemungkinan besar akan
sama dengan Muammar Khadafy (Lybia) dan Ben Ali (Tunisia Sementara
perang belum menunjukkan tanda bakal segera mereda, penduduk sipil Suriah
mengungsi ke luar dari negara mereka. Awalnya mereka mengungsi ke negara-negara
terdekat yang memang berbatasan langsung dengan Suriah. Pilihan yang ada adalah
Turki di sebelah utara, Lebanon di sebelah barat, Mesir lewat jalur laut dari
sebelah barat, Israel dan Yordania di sebelah selatan, kemudian Irak di sebelah
Tenggara. Bagi para pengungsi korban perang ini, migrasi ke arah tenggara
kecuali di daerah yang dikuasai etnik Kurdi jelas tidak mungkin karena daerah
Irak sebagian besarnya merupakan daerah yang sedang berkonflik. Dengan
demikian, pilihan yang mungkin akan diambil oleh para pengungsi ini keluar dari
negara mereka adalah hanya Turki, Lebanon, Mesir, dan Yordania.
Negara-negara
lain di Timur Tengah –jika kita melihat peta Suriah– tidak mudah ditempuh oleh
mereka yang mengungsi dari peperangan lewat jalan darat yang mungkin mereka
lakukan. Tidak sepenuhnya benar ejekan bahwa negara-negara Timur Tengah lain
tidak menerima para pengungsi ini sebab Turki, Lebanon, dan Yordania, menampung
para pengungsi ini dalam jumlah yang sangat besar.Jalur lain yang biasa dipakai para pengungsi
dari Suriah adalah biasanya lewat bandara Damaskus untuk terbang ke
Turki.Selain itu perang suriah juga mengakibatkan inflasi lebih dari 50%,
Rata-rata tingkat inflasi mencapai lebih dari 50% selama tiga tahun belakangan
sementara Produk Domestik Bruto (GDP) menyusut sampai lebih dari setengah sejak
pecah perang tahun 2011 lalu. Laporan Chatham House itu menyebutkan tingkat
inflasi terburuk sebesar 120% tercatat pada bulan Juli sampai Agustus
2013.Krisis di Suriah berawal pada tahun 2011 dengan unjuk rasa menentang
Presiden al-Assad.Sementara mata uang Pound Suriah sudah kehilangan 78%
nilainya sejak tahun 2011.Adapun produksi minyak negara anjlok dari 387.000
barel per hari menjadi hanya sekitar 10.000 barel, yang membuat kemampuan
pemerintah untuk memberikan subsidi pangan dan minyak kepada rakyat semakin
kecil.Bagaimanapun lembaga tersebut memperingatkan bahwa angka-angka itu tidak
bisa langsung begitu saja dikaitkan dengan perang yang berlangsung dan harus
dicermati dengan lebih seksama. Satu hal lagi yang penting dianstisipasi,
konflik Suriah, jika terus bereskalasi, dalam arti dukungan asing terhadap
pihak oposisi terus menguat, hal ini dapat menyebabkan meletusnya perang
terbuka antara Israel dan Iran.
Penyebabnya, Iran dan Israel sudah dalam posisi
"siaga". Kalau yang tidak dikehendaki oleh Iran, diganggu oleh
Israel, negara pimpinan Ahmadinejad ini akan langsung bereaksi.
Iran sejak awal sudah secara terang-terangan menyatakan,
jika ada yang mengganggu Suriah, negara itu tidak akan diam. Peringatan Iran
itu, secara implisit maupun eksplisit jelas ditujukan kepada Israel.Sementara
pekan lalu, Israel pun secara sengaja sudah menyerang salah satu wilayah
Suriah. Sekalipun serangan itu tidak secara terbuka diakui oleh Israel, tetapi
para intelejen dari berbagai kalangan mengakui adanya serangan tersebut.
Sekalipun serangan itu kabarnya hanya ditujukan kepada sebuah rombongan, tetapi
rombongan yang dimaksud adalah kelompok yang didukung Iran.Rombongan itu
dikabarkan sedang membawa suplai senjata dari Iran menuju Lebanon Selatan. Di
Lebanon, Iran mendukung kelompok Hisbullah yang sudah puluhan tahun terlibat
perang dengan Israel. Jadi serangan tersebut dapat diartikan sebagai gangguan
Israel terhadap Iran.Antara Suriah dan Israel sendiri terdapat konflik wilayah
yaitu Dataran Tinggi Golan. Di perbatasan itu, Israel memantau setiap gerak
Suriah, khususnya yang menuju ke Libanon Selatan, tempat dimana kelompok
Hisbullah bermarkas.Suriah yang berbatasan langsung dengan Israel, pada 1967
terlibat dalam peperangan sengit. Dalam perang itu Israel berhasil merebut
Dataran Tinggi Golan. Kawasan yang merupakan salah satu daerah tersubur di
wilayah Timur Tengah itu karena ada pepohonan seperti di daerah tropis serta
menjadi pusat pengembangan berbagai produk pertanian, hingga sekarang tetap
dikuasai Israel.Israel sekalipun mendapatkannya melalui perang, tetapi
belakangan mengklaim Dataran Tinggi Golan sebagai salah satu wilayah yang
memiliki status "Tanah Perjanjian" atau tanah yang dijanjikan sang
Pencipta kepada Israel.Untuk memperkuat status itu, Israel mengerahkan sejumlah
arkeolog, menggali berbagai tanah dan bebatuan sebagai alat bukti bahwa Dataran
Tinggi Golan dulunya, ribuan tahun sebelumnya merupakan salah satu pusat
pemukiman bangsa Yahudi. Sehingga dalam konteks perdebatan, cara Israel
mengklaim kepemilikan Dataran Tinggi Golan, nyaris sama dengan apa yang
dilakukannya atas wilayah Palestina.
Sebagai imbas
atas Arab Spring yang melanda sebagian besar dunia Arab sejak tahun 2009
dan mampu menumbangkan rezim-rezim diktator seperti Ben Ali, Husni Mubarak dan
Moammar Khaddafi, Suriah mendapatkan “giliran”nya untuk bergejolak pada tanggal
11 Maret 2011 dan masih terus berlangsung hingga sekarang. Sebagai salah satu
negara yang berada di kawasan Fertile Cresent secara khusus dan Timur
Tengah secara umum, Suriah mejadi acuan kebijakan politik dunia yang berkaitan
dengan keamanan dan stabilisasi ekonomi dunia . Selain itu Tragedi kemanusiaan yang terus
terjadi di Suriah telah menelan ribuan korban. Relawan Daarul Quran (Daqu),
Abdullah Onim, yang saat ini berada di Gaza mengatakan, sejak 2011 hingga
November 2015, korban yang gugur tercatat 300 ribu jiwa. "Setiap menit
korban bertambah," ujar Onim .Sementara, korban yang mengalami luka-luka
sedikitnya berjumlah 1,2 juta orang. Mereka yang harus kehilangan tempat
tinggal mencapai 11 juta kepala keluarga. Onim mengutip data yang
bersumber dari genocideinsyria.com mengatakan, mereka yang menjadi
korban tersebut kebanyakan warga sipil dan anak-anak yang tak berdosa. Pengungsi
Suriah secara salah kaprah dan sengaja dipelintir oleh beberapa media massa
seakan-akan hanya terdiri dari muslim saja dan mereka akan rela berpindah agama
hanya untuk bisa mendapatkan asylum di beberapa negara Eropa. Perlu
diketahui bahwa komposisi pengungsi Suriah tidak seperti itu. Sejak mula memang
ada pengungsi Suriah yang beragama Kristen dan hanya melakukan ritual rutin
sesuai dengan agamanya di tanah barunya, Eropa.
BAB III
PENUTUP
·
Kesimpulan
Dapat disimpulkan
bahwa konflik perang yang terjadi di negara suriah telah menimbulkan berbagai
dampak yang tidak baik untuk dunia,dan diberbagai macam bidang.Dari segi HAM
jelas sekali benar-benar melanggar karena dari pihak oposisi atau pemerintah
saling melakukan kekerasan, intimidasi dan perlakuan keji. Tetapi yang paling
parah adalah pihak militer pemerintah yang melakukan pembunuhan besar-besaran
yakni terutama anaka-anak serta wanita.
·
Saran
Seharusnya
pemeritah negara suriah lebih mementingkan dari segala aspek yang terjadi di
negaranya tidak hanya tentang politiknya saja
Daftar Pustaka